FF – Keroro Love Part 3 (2Min SG)

Title : Keroro Love Part 3

Author : Vhy

Cast : Choi Minho, Lee Taeyon, Kim Jongin/Kai, Lee Jinki, Kim Gweboon

Genre : Romance plus teka teki silang?!?

Length : 3 – 5

 

Foreword :

HAY~ Akhirnya aku melanjutkan ff ini juga.. Ini part 3, mungkin udah ga ada yang inget sama ff ini, karna sudah hampir setahun diriku mengabaikannya (?) XD langsung aja deh dibaca.. Jangan lupa RCL yaaa ~ 🙂

 

.

.

.

.

 

Sudah seminggu berlalu sejak perkataan cinta taeyon di dalam bianglala untuk keroronya, Minho. Dan sejak saat itu pula keduanya tidak bertemu, selama perjalanan pulang minho hanya diam tanpa menjawab ataupun mempertanyakan perkataan taeyon. Sedangkan yeoja cantik ini sedikit takut untuk menanyakan hal tersebut pada minho. Sepertinya pupus sudah harapan taeyon untuk mendapatkan balasan cinta dari minho, terbukti seminggu ini tidak ada telfon ataupun pesan dari namja itu. Bahkan pernah taeyon menanyakan keadaannya melalui pesan yang ia kirim ke minho, namun namja itu tidak membalasnya.

 

Rindu…

 

Juga menyesal…

 

Mungkin dua hal itu yang dirasakan oleh taeyon saat ini, dia sangat merindukan sosok keroronya, seminggu tanpa melihat kehadiran namja yang selalu berada di sisinya jika ia memiliki masalah sekecil apapun. Menyesal, ya taeyon amat sangat menyesal karna telah berkata jujur akan cintanya pada minho, lebih baik ia bungkam akan cintanya itu dari pada akan dijauhi seperti ini oleh minho.

 

“bintang, apa aku salah telah mengatakan rasa cintaku pada keroroku?” bisik taeyon pelan.

 

Saat ini yeoja itu sedang duduk termenung di balkon kamarnya, dengan selimut yang tersampir di pundaknya untuk melindungi tubuh mungil itu dari rasa dinginnya malam, di pangkuan taeyon juga terdapat boneka pooh kesayangannya, salah satu boneka yang dibelikan minho untuknya beberapa bulan yang lalu.

 

“bintang, aku hiks.. Aku merindukan keroroku.. Hiks…” taeyon memeluk erat boneka pooh dipangkuannya itu. Sedikit terisak karna sangat merindukan minho disisinya.

 

Choi minho, nama itu datang di kehidupannya tiga tahun yang lalu. Minho adalah teman jinki yang sebelumnya tinggal di shanghai bersama keluarganya, namun minho memilih kembali ke korea seorang diri untuk melanjutkan studynya.

 

Taeyon masih ingat, saat itu dia baru saja pulang sekolah saat melihat minho sedang asik mengobrol dengan jinki di ruang tamu rumahnya. Minho namja yang baik dan ramah, bahkan kedua orang tuanya seperti sudah mengenal minho sebelumnya.

 

Semenjak saat itu minho sering berkunjung ke rumahnya untuk bertemu dengan jinki atau makan malam bersama dengan keluarganya. Hari-hari pun berlalu, membuat taeyon merasa dekat dan nyaman dengan kehadiran minho, bahkan saat ulang tahun taeyon, minho selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan ucapan selamat pada yeoja cantik itu.

 

Taeyon sendiri sudah lupa kapan tepatnya dia mulai mencintai minho, dia hanya merasa nyaman dengan kehadiran minho yang selalu ada untuknya dan pada akhirnya rasa itu muncul begitu saja, rasa cinta untuk keroronya.

 

Apa kalian tau? Keroro adalah panggilan sayang taeyon untuk minho, mata bulan purnama itu sangat indah namun sedikit mengingatkan taeyon dengan tokoh kartun keroro yang sering dilihatnya.

 

Awalnya minho selalu komplain akan panggilan itu, bagi minho itu sangat jelek, tidak keren! Namun pada akhirnya namja itu luluh, dan mulai memanggil taeyon dengan sebutan Pooh, beruang madu yang lucu.

 

Taeyon masih duduk termenung memandang taburan bintang yang terlihat indah di langit malam ini, bahkan yeoja cantik itu tidak menyadari kehadiran jinki yang sejak beberapa menit yang lalu berdiri di belakangnya.

 

“taeyonie…” panggil jinki pelan dan duduk di sisi samping kursi panjang yang saat ini sedang diduduki sang adik.

 

“oppa..”

 

“hey, kenapa kau belum tidur? Ini sudah jam sebelas malam” ucap jinki

 

“aku belum mengantuk oppa”

 

“tapi diluar dingin, taeyonie” jinki membenarkan letak selimut yang sedikit merosot di pundak taeyon.

 

“aku hanya ingin melihat bintang. Lihatlah, mereka cantik kan oppa” taeyon menunjuk salah satu bintang yang sinarnya paling terang di antara yang lain, jinki pun melihat ke arah bintang yang ditunjuk sang adik.

 

Setelah melihat bintang, kedua mata bulan sabit jinki terarah pada wajah cantik adiknya, jinki tau taeyon sedang menyembunyikan sesuatu darinya, apa masalah pertunangan itu? Apa yang harus dia lakukan agar sang adik tau bahwa ini yang terbaik untuknya, jinki sangat menyayangi sang adik. Adik yang selalu ceria bukan murung seperti sekarang ini.

 

“taeyonie~” panggil jinki

 

“emm…”

 

“apa kau masih memikirkan masalah pertunangan itu?” tanya jinki dan sesaat kemudian taeyon melihat wajah sang oppa.

 

“aku… Aku sudah tidak memikirkannya oppa, aku tau sekeras apapun aku menolak kalian tetap tidak akan membatalkannya kan” ucap taeyon

 

“maaf, karna aku juga ikut memaksamu dalam hal ini. Tapi, aku menyetujuinya karna aku tau ini yang terbaik untukmu…”

 

“bagaimana kau bisa tau bahwa ini yang terbaik untukku, oppa” sela taeyon

 

“karna aku menyayangimu. Aku tidak mungkin menyetujuinya jika itu akan membuat adik kesayanganku sedih, aku yakin dimasa depan kau akan bahagia jika menyetujuinya” jelas jinki

 

“kau hanya sedang merayuku… Aku tau itu oppa..” jinki sedikit tersenyum mendengar tebakan dari sang adik

 

“aku tidak sedang merayumu, apa kau lupa bahwa aku oppamu. Aku sangat menyayangi adikku, apa kau tidak percaya dengan perkataanku? Atau kau yang tidak menyayangi oppamu ini?” tanya jinki dengan tatapan sedih

 

“aku percaya dengan kata-katamu, dan aku juga menyayangimu. Tapi, aku tidak percaya dengan perkataanmu tentang masa depanku”

 

keras kepala, ya begitulah taeyon. Tidak akan pernah merubah apa yang sudah dianggapnya benar. Jinki sangat hafal dengan sifat adiknya yang satu itu.

 

“ya sudah, seterah padamu. Sekarang kau masuklah, ini semakin malam kau harus tidur” ucap jinki mengelus lembut pucuk kepala taeyon

 

“ne..” taeyon pun beranjak bangun dan berjalan masuk menuju tempat tidur miliknya sedangkan jinki menutup rapat pintu geser penghubung antara balkon dan kamar sang adik.

 

Setelah memastikan sudah tertutup rapat, jinki melihat sang adik sudah berbaring membelakangi dirinya. Jinki pun menghampiri dan membenarkan letak selimut sang adik, tidak lupa ucapan selamat malam dan berjalan keluar menuju pintu kamar taeyon. Namun belum sempat membuka pintu, sebuah suara lembut menahannya.

 

“jinki oppa~” panggil taeyon dan menatap kearah oppanya.

 

“ne?”

 

“apa kau tau minho dimana?, kenapa dia tidak membalas pesanku?, dia juga tidak berkunjung ke rumah” tanya taeyon.

 

Jinki sedikit mengerutkan kening memikirkan akan menjawab apa, tatapan sang adik yang terlalu lekat menatapnya membuat jinki sedikit bingung.

 

“emm.. Kau tau kan kalau tahun ini dia akan wisuda. Dia pasti sedang sibuk dengan semua tugas yang dimilikinya” jawab jinki

 

“seperti itu kah?”

 

“ne, sekarang kau tidurlah.. Jaljayo~” jinki pergi dari kamar taeyon, sedangkan sang pemilik kamar berusaha untuk pergi ke alam mimpi.

 

“tuhan, bisakah aku bermimpi bertemu keroroku malam ini? Aku sungguh merindukannya…”

 

.

.

.

.

.

 

 

Sepulang dari kegiatan kuliah, taeyon menyempatkan diri mengunjungi kedai ice cream yang selalu ia kunjungi ketika sedang menunggu minho yang telat menjemputnya. Tapi untuk kali ini sudah tidak, minho tidak menjemputnya seperti biasa. Hanya ingin merasakan dingin dan manisnya ice cream untuk menenangkan pikirannya.

 

Ring~

 

lonceng kecil di dekat pintu berbunyi ketika taeyon memasuki kedai tersebut, sang pemilik kedai yang memang sudah sangat hafal dan kenal dengan pelanggannya ini tersenyum melihat kedatangan taeyon.

 

“selamat datang taeyonie~” sapa sang pemilik kedai ramah

 

“hai, jinwoo oppa”

 

“sudah lama kau tidak kesini, kau merindukan ice cream di kedaiku?” tanya jinwoo dengan nada canda

 

“ne, aku merindukan ice cream vanila super spesial favoritku”

 

“ya baiklah, duduk manis dan tunggu beberapa menit. Ok”

 

“ne, gomawo oppa” setelah memesan taeyon beranjak pergi ke tempat favoritnya jika datang kekedai ini, meja didekat jendela. Kenapa ini menjadi tempat favoritnya? Karna taeyon bisa melihat kedatangan minho yang terlambat menjemputnya. Hufttt.. Minho… Beberapa hari ini di dalam fikirannya hanya ada namja bermata bulan purnama itu. Keroronya.

 

Saat ini apa yang sedang dilakukan namja itu? Sebenarnya dimana minho berada? Andai saja kampus mereka sama, taeyon pasti dapat dengan mudah tau apa kesibukan namja itu. Tapi, kampus minho berbeda dengannya. Ingin mengunjungi namja itu dikampusnya? Tapi takut mengganggu, mungkin saja benar minho sedang sibuk dengan tugas-tugas miliknya. Atau? Pergi ke apartemennya? Tapi? Hufttt.. Tidak.

 

Beberapa menit menunggu, akhirnya pesanan ice cream vanila super spesial miliknya datang. Sangat spesial bahkan sang pemilik kedai sendiri yang mengantarnya. Mungkin karna saat ini kedai tidak terlalu ramai.

 

“pesanan milikmu datang~” ucap jinwoo sambil meletakkan pesanan tersebut dihadapan taeyon.

 

“wah… Ini sangat spesial sampai kau yang mengantarkannya padaku, oppa”

“ne, karna kau pelanggan setiaku” sedikit tertawa melihat ekspresi taeyon yang mengibas-ibaskan tangannya.

 

“mana pengawalmu? Apa dia telat menjemputmu lagi?” tanya jinwoo sambil melihat keadaan diluar jendela.

 

“maksudmu minho?” ucap taeyon

 

“ya, namja bermata besar itu”

 

“emm.. Dia sedang sibuk, dia tidak menjemputku hari ini” jawab taeyon sambil memasukan sesuap ice cream vanila kedalam multnya. Dingin dan manis, taeyon suka itu.

 

“seingatku… Beberapa hari yang lalu, dia berkunjung ke kedai ini” ujar jinwoo sambil mengingat-ingat keadaan kedainya beberapa hari yang lalu. Sedangkan taeyon yang sedang ingin menikmati ice cream pesanannya menjadi diam. Minho kekedai ini?

 

“minho kemari?” tanya taeyon memastikan lagi

 

“ne, dia kemari dua hari yang lalu. Emm… Dia datang sore hari” jawab jinwoo

 

minho datang kekedai ini? Disore hari? Untuk apa? Apa mungkin sepulang dari jadwal kuliah dia juga mampir seperti dirinya?. Tapi itu tidak mungkin, kampus minho cukup jauh dari sini. Entahlah, jika semakin dipikir maka kepala taeyon akan semakin pusing.

 

“oh iya, aku ingat. Namja bermata besar itu tidak pergi sendiri. Dia datang bersama seorang yeoja, aku pikir itu kau, ternyata bukan” ucap jinwoo lagi

 

“bersama yeoja?” kaget taeyon dan hanya dijawab dengan sebuah ganggukan kepala oleh jinwoo

 

“siapa yeoja itu?” tanya taeyon

 

“molla, aku tidak tahu siapa yeoja itu. Tapi sepertinya sudah sangat akrab mangkanya ku pikir itu kau” jelas jinwoo lagi

 

yeoja?! Siapa yeoja yang dimaksud jinwoo?! Setau taeyon teman dekat minho di kampus hanya Seungyoon dan taehyun.

 

“hey, kau melamun?” tegur jinwoo sambil menepuk pundak taeyon.

 

“ah, anniyo oppa”

 

“maaf ya, aku tidak bisa menemanimu mengobrol. Lain kali untuk pelangganku yang paling spesial ini, akan ku luangkan waktu untuk berbincang”

 

“ne, aku mengerti. Gomawo jinwoo oppa~ selamat bekerja” ucap taeyon dan jinwoo pun berlalu dari hadapannya.

 

Sejak detik, menit, dan waktu itu pun juga pikiran yeoja cantik itu semakin kacau. Mungkin saja itu adalah yeoja yang sedang dekat dengan minho, yeoja yang menjadi type idealnya saat taeyon bertanya waktu mereka di taman hiburan, atau mungkin karna yeoja ini minho jadi menjauhinya dan mengabaikan pernyataan cintanya? Molla, ini semua membuatnya lelah. Belum lagi masalah perjodohan yang direncanakan keluarganya masih berjalan. Hufttt..

 

.

.

.

.

.

 

 

“Taeyon.. Lee Taeyon!” panggil seseorang saat taeyon baru saja keluar dari toko buku. Mata lentik yeoja cantik itu terarah pada seorang namja yang melambaikan tangan padanya, tersenyum saat namja itu berjalan mendekat ke arahnya.

 

“kai” panggil taeyon saat namja itu sudah ada dihadapannya

 

“hai, kau sedang apa?” tanya kai sedangkan taeyon hanya mengangkat kantong berisi beberapa komik dan novel yang baru dibelinya.

 

“kau masih mengoleksi komik dan novel-novel? Wah~ sudah berapa bayak yang kau punya?” kai masih ingat bahwa taeyon selalu menyisihkan uang untuk membeli komik dan novel, bahkan dulu tekadang kai yang mengantar yeoja cantik itu ke toko buku.

 

“sudah tidak terlalu sering beli seperti dulu, hanya sesekali aku beli untuk menghilangkan penat pikiranku” jawab taeyon

 

“kau sendiri? Sedang apa? Terpisah dengan teman-temanmu lagi? Dasar ceroboh” ucap taeyon dengan ekspresi sedikit mengejek.

 

“Ya! Aku tidak terpisah, bahkan aku pergi seorang diri. Aku hanya ingin membeli kado, dan tidak sengaja melihatmu” jelas kai

 

“kado?” tanya taeyon penasaran.

 

“emm.. Ne, sedari tadi aku bingung harus membeli apa, semuanya sangat cocok untuk dijadikan kado”

 

“memangnya untuk siapa kado itu?” tanya taeyon lagi, namun kai sedikit malu untuk menjawab pertanyaan yeoja dihadapannya

 

“untuk… Emm.. Yeojachinguku..” jawab kai pelan.

 

“eoh? Yeojachingu? Kau sudah memiliki yeojachingu?” taeyon sangat terkejut bahwa sahabatnya ini sudah memiliki kekasih, berarti dugaannya salah mengenai kai yang akan dijodohkan dengannya.

 

“ne, aku baru menjalani hubungan dengannya satu bulan ini, dan besok lusa dia berulang tahun” angguk kai

 

“wahh~ yeoja itu pasti sangat beruntung memiliki namjachingu yang tampan sepertimu” ucap taeyon dengan sedikit bercanda

 

“hahaha tentu, lain kali akan ku perkenalkan kau padanya”

 

“oh benarkah?”

 

“ne”

 

taeyon senang melihat kebahagiaan yang didapatkan sahabatnya ini, betapa beruntungnya kai dapat merasakan dicintai oleh orang yg dicintainya.

 

“taeyonie, kau ke toko buku dengan siapa?” tanya kai setelah beberapa saat terdiam

 

“sendiri” jawab taeyon singkat

 

“emm… Kalau begitu? Apa kau punya waktu luang?”

 

“ne? Ada apa?”

 

“jika kau tak keberatan, maukah kau menemaniku memilih kado? Aku tidak tau selera para yeoja” ucap kai merasa sedikit tidak enak pada sahabat cantik didepannya ini.

 

“oh tentu, aku akan menemanimu. Lagi pula aku sedang suntuk dirumah”

 

“eoh? Memangnya ada apa? Kau ada masalah?” tanya kai

 

“anniya, hanya tugas-tugas kuliah yang memusingkan. Ayo kita mulai, yeojachingumu suka warna apa?” taeyon memilih berbohong pada kai, sepertinya tidak enak jika ia menceritakan hal apa yang akhir-akhir ini memenuhi isi kepalanya. Yeoja cantik itu mulai berjalan menelusuri toko-toko yang berada disisi jalan.

 

Sering kali menemui barang yang lucu namun tidak terlalu cocok untuk dijadikan kado, sampai akhirnya taeyon mengajak kai memasuki toko aksesoris. Terdapat banyak aksesoris cantik tapi mata lentik taeyon terarah pada sebuah kalung cantik dengan bandul mahkota di tengahnya. Benda itu cocok dijadikan kado.

 

“kai, ku rasa kalung itu cocok” tunjuk taeyon pada kalung yang dimaksud.

 

“warnanya silver, dan bandul mahkota ditengahnya juga cantik. Emm… Yeojamu bisa memakainya selalu, dan dia bisa selalu mengingatmu” jelas taeyon lagi dan melangkah mendekati kalung yang terpajang di kotak kaca.

 

“kau benar, ku rasa dia akan suka dengan kalung itu” ucap kai dan memanggil penjaga toko untuk mengambilkan kalung itu.

 

“mahkota itu akan menjadikannya seorang putri dan kau pangerannya” goda taeyon sedangkan kai hanya tertawa mendengarnya.

 

Selagi menunggu kai membayar kalung yang telah dipilihnya, taeyon masih melihat-lihat aksesoris di dalam toko tersebut, dan selagi yeoja itu asik melihat-lihat anting tiba-tiba dari belakang kai memakaikan sebuah topi rajut bergambar beruang madu yang lucu di kepalanya.

 

“ku rasa ini juga sangat cocok untukmu” ucap kai merapikan letak topi rajut itu dikepala sang sahabat.

 

“wah ini lucu sekali, pooh~” seru taeyon saat melihat pantulan dirinya dicermin.

 

“kau suka? Itu hadiah dariku untukmu”

“eoh, jinjja?”

 

“ne, untuk sahabatku yang cantik” ujar kai dengan nada bercanda

 

“gomawo kai~” seperti kembali kemasa sekolah dulu, kai memang sahabat yang sangat baik.

 

“setelah ini apa kau mau menemaniku makan? Emm.. Aku lapar~ lagi pula sudah lama kita tidak makan bersama” tawar kai dan dijawab dengan senyum juga anggukkan kepala oleh taeyon.

 

“kajja~” taeyon menarik lengan kai untuk segera menuju pergi. Namun langkah mereka berhenti ketika tidak sengaja kai menyenggol lengan seseorang namja.

 

“minho…” ucap taeyon pelan

 

sedangkan minho, namja yang tidak sengaja disenggol lengannya oleh kai hanya diam memandang kearah taeyon dan kai, terlebih tangan taeyon yang masih menggandeng tangan kai.

 

“maaf, aku tidak sengaja” ucap kai merasa bersalah

 

minho hanya menganggukan kepala tanpa berniat mengucapkan kata-kata, dan sesaat suasana toko yang sedikit ramai menjadi hening bagi mereka bertiga sampai akhirnya suara seorang yeoja cantik memecahkan keheningan diantara mereka.

 

“minho, apa ini cocok? Lihat gelang ini sangat elegan” ucap yeoja itu

 

yeoja yang sangat cantik, terlihat sangat feminim dan dewasa. Entah kenapa hati taeyon merasa sakit melihat yeoja itu berdiri disisi minho, keroronya.

 

“ya, ini bagus. Sangat cocok untukmu” jawab minho.

 

Mendengar perkataan minho, taeyon tanpa pikir panjang langsung pergi meninggalkan toko aksesoris itu, kai yang merasa tidak enak dengan minho kembali meminta maaf dan mengejar taeyon.

 

“apa yeoja itu yang kau ceritakan padaku? Lee Taeyon” tanya yeoja cantik itu pada minho

 

“ne, dia Lee Taeyon..” jawab minho

 

 

“pooh…..”

 

 

.

.

.

 

T B C

.

.

.

 

 

Sekarang aku tunggu komentar kalian, maaf kalau ada typo.. Dan tinggal dua part selanjutnya adalah ending~ 🙂 pokoknya secepatnya ff ini akan diakhiri ~

Satu respons untuk “FF – Keroro Love Part 3 (2Min SG)

  1. yah! sebenernya yeoja yg sama minho siapa sech??
    jangan buat taemin salah paham dong!!
    minho juga, malah gantungin perasaannya taemin, bukannya jawab ungkapan cintanya…. kan taemin jadi galau…

Tinggalkan komentar