FF – Loving KEY (JinBoon) ~part 8~

Title : Loving KEY (JinBoon) ~part 8~

Author : Viviya

Cast : Kim Gweboon / Key, Lee Jinki, Son Dongwoon, Kim Jonghyun, Lee Taemin, Choi Minho

Genre : Romance, Gemes gemes (?)

Length : 1 – ???

 

Foreword :

Haiiiii ~ masih ada yang inget sama ff ini kah??? Ga ada pasti ya -_- ya ga papa lah.. yang ingat ya silahkan di baca… terus yang nyasar di Wp ini terus jarinya kepleset ke ff ini ya monggo di cicipi J tapi tolong tinggalkan jejak kalian ya.. ❤ oia.. ff ini aku ambil dari novel Loving Lupi karya Levina putri. Ya walau ada perubahan sana sini hahaha..

 

.

.

.

.

.

 

“ hari ini kita harus mencari dimana keberadaan keluargamu” kata jinki keesokan harinya ketika mereka sedang menikmati sarapan pagi .

“tapi dimana kita akan mencarinya, oppa? Aku bahkan belum dapat mengingat semua” Tanya gweboon binggung.

“kemarin aku dapat nomer telepon dongwoon dari yeojachingunya”

“dongwoon?”

“iya, dia namja yang aku ceritakan kemarin”

“lalu?”

“Aku akan menelpon rumahnya dan mencari tau siapa kau sebenarny, Key”

“tapi bagaimana caranya?”

“nanti akan aku pikirkan, sekarang kau habiskan dulu sarapanmu lalu kita pergi kerumah temanku, jonghyun”

Setelah menyelesaikan sarapan mereka pun pergi kerumah jonghyun.

Begitu sampai disana jinki segera mengetuk pintu rumah temannya itu, setelah menunggu beberapa detik pintu pun terbuka dan menampilkan wajah jonghyun yang terlihat terkejut dengandan jinki kehadiran gweboon.

“ka..kau??” gumam jonghyun sambil menunjuk ke arah gweboon yang berada di samping jinki.

“kau sudah tau kan, jadi aku tidak perlu menjelaskannya lagi padamu, jonghyun” ucap jinki

Namun jonghyun masih terdiam memandang dua orang dihadapannya itu, terlebih tangan jinki yang terlihat sangat erat menggenggam tangan gweboon.

“jonghyun? Apa kau tidak mau menyuruh temanmu masuk?” Tanya jinki dan syukurlah kali ini jonghyun meresponnya dengan cepat.

“maaf karna aku mengganggumu, jong”

“tidak apa-apa, aku hanya sedikit terkejut. Lalu, ada apa? Kenapa tiba-tiba kau membawa yeoja ini di rumahku?” Tanya jonghyun.

“namanya key. Oh tidak, itu nama yang aku berikan sementara untuknya. Sekarang aku hanya ingin mengatakan besok sepertinya aku akan cuti bekerja. Bisakah kau membuat sebuah alasan agar bos menijinkanku” jelas jinki

“eoh? Memangnya kenapa?”

“aku ingin mencari tau tentang keberadaan keluarga key, karna sepertinya akan ada yang mengancamnya. kau tau jong, sepertinya key adalah korban pembunuhan” jelas jinki

Mendengar akan hal itu jonghyun merasa iba dengan apa yang menimpa yeoja dihadapannya ini. Dulu memang dia sangat membencinya, masih teringat dibenaknya bagaimana pedasnya perkataan yeoja itu pada jinki hanya karna hal sepele. Tapi lihatlah sekarang, dia seperti yeoja polos yang tidak mengerti apa-apa. Tidak ada kesan angkuh dan glamor dalam dirinya, ya mungkin karna ingatannya sedang hilang.

“kau masih ingat namja tempo hari yang ku ceritakan, jong” Tanya jinki dan dijawab dengan anggukan kepala oleh jonghyun.

“aku masih mencurigainya dengan semua hal yang menimpa key. Kurasa dia adalah pelakunya, namanya dongwoon tapi aku masih tidak memiliki bukti yang kuat untuk menuduhnya sebagai pelaku. Sekarang aku hanya ingin menemukan keluarga key agar dia selamat” jelas jinki lagi.

“hey, apa kau masih belum mengingat sedikitpun alamat rumahmu? Nama mu sendiri? Atau dongwoon?” Tanya jonghyun pada gweboon. Yeoja itu pun berusaha untuk mengingat semuanya namun yang terlihat dipikirannya hanya pekatnya air laut yang menyelimutinya. Gwe pun akhirnya menggelengkan kepala tampak putus asa.

“belum semua ingatan ia ingat hanya beberapa, dan aku tidak mau memaksanya untuk mengingat. Aku takut itu akan membahayakannya. Tapi beberapa hari yang lalu aku mendapatkan telepon rumah namja itu dari kekasihnya” ucap jinki sambil mengeluarkan sebuah kertas berisi nomer telpon rumah dongwoon.

Jonghyun pun mengambil kertas itu, terlihat beberapa angka yang tertulis. Dengan spontan dia pun mendapat ide untuk menelponnya. Jinki dan gweboon hanya bias dia maat namja dihadapannya menempelkan ponsel nya kearah telinga, setelah menunggu beberapa saat sambungan terdengar dan jonghyun pun memasang speaker ponsel agar jinki dan Gweboon dapat mendengarnya.

“selamat pagi” sapa jonghyun begitu ia mendengar suara jawaban dari ujung sana.

“pagi”

“biasa bicara dengan dongwoon?”

“oh tuan muda sedang tidak bias diganggu”

“maaf sebelumnya, dengan siapa saya bicara?” Tanya jonghyun sopan

“saya ketua pelayan di keluarga Son. Apa ada pesan untuk tuan muda? Nanti akan saya sampaikan”

Untunglah hanya seorang kepala pelayan, jonghyun pun akhirnya berpura-pura sudah begitu akrab dengan dongwoon

“saya jonghyun teman sekolah dongwoon dulu, saya hanya ingin mengundang dongwoon ke pesta pernikahan saya minggu depan. jika boleh tau siapa nama kekasih dongwoon? Aku ingin mengundang mereka berdua” ucap jonghyun bohong

“saya tidak tau kekasih tuan muda, semenjak kematian kekasihnya beberapa bulan yang lalu dia tidak pernah membawa kekasih ke rumahmya” jawab sang pelayan dan membuat jonghyun tersenyum senang mendengarnya. Jebakannya ternyata berhasil.

“apa? Maaf saya tidak tau tentang kematian kekasihnya. Karna saya sudah lama tidak berhubungan dengan dongwoon. jika boleh tau kekasih dongwoon meninggal karna apa?”

“tenggelam dilaut”

“astaga! Kasihan sekali pasti dongwoon sangat terpukul” ucap jonghyun iba

“ya, sampai sekarang bahkan jasatnya masih belum di temukan. Mungkin ini adalah balasan karna keangkuhannya”

“angkuh?”

“ya, nona Gweboon sangat sombong dan angkuh. Banyak pelayan dirumah ini yang sudah sering menjadi korban kemarahannya hanya karna hal sepele” jelas sang pelayan itu

“tapi bisakah saya meminta alamat kediaman rumah kekasih dongwoon itu? Saya ingin mengirim karangan bunga untuk mengucapkan bela sungkawa” ujar jonghyun

“maaf saya tidak tau, tapi setau saya nona Gweboon dan tuan muda kuliah di tempat yang sama. Universitas seoul”

“apa nama marga kekasih dongwoon itu?”

“KIM, Kim Gweboon” ucap sang pelayan menyebutkan nama key yang sebenarnya.

“kalau begitu terimakasih atas pemberitauannya, sampaikan salam saya pada dongwoon”

Jonghyun pun memutuskan sambungan telepon. Dilihatnya dua orang dihadapannya masih terdiam setelah mendengar apa yang telah di ucapkan pelayan tadi.

“kalian sudah dengar kan? Nama key sebenarnya adalah kim Gweboon dan dia masih kuliah di universitas seoul” ucap jonghyun memecahkan keheningan sesaat.

“oh tuhan, kau.. kau benar-benar hebat jong. Aku bahkan masih memikirkan hal apa yang harus aku ucapkan saat menelpon nomer itu” ujar jinki pada akhirnya.

“entahlah, aku juga tidak tau. Aku hanya merasa harus menolong key juga. Bukankah itu tujuan kalian datang kerumahku?” jinki hanya tersenyum mendengar perkataan jonghyun. Memang benar jinki sangat membutuhkan bantuan sahabatnya itu.

“sekarang apa yang akan kau lakukan? membawa key ke universitas seoul dan mencari tau tentang identitasnya?”

“ya, sepertinya aku akan membawanya kesana” jawab jinki sambil menggenggan erat tangan gweboon.

“maaf hyung, tapi sepertinya aku tidak bisa ikut mencari tau tentang key bersama kalian. Aku sudah berjanji pada jino akan menemui orang tuanya bersama di incheon, tapi jika kau butuh bantuanku kau bisa memberitauku” kata jonghyun dan jinki mengerti akan hal itu

“maaf talah merepotkanmu jonghyun-sshi” gweboon sedikit menundukan tubuhnya. Dan jonghyun hanya tersenyum melihat tingkah gweboon sekarang. Benar-benar berbeda, semoga saja jika ingatannya kembali dia tidak akan melupakan hal ini.

“aku yakin ingatanmu akan segera kembali key-sshi. Oh maksudku Gweboon-sshi” ucap jonghyun menyebutnya dengan nama asli.

Setelah berpamitan dengan jonghyun pun keduanya akhirnya mergi menuju universitas seoul serharap akan menemukan titik terang disana agar gwe bisa selamat. Namun, selama di perjalanan sepertinya ada yang aneh dengan gweboon. Yeoja itu terus murung seperti ada yang mengganggu dalam pikirannya.

“ada apa key?” Tanya jinki saat mereka masih di dalam sebuah bis umum

“tidak oppa, aku hanya berpikir apa aku sejahat itu dulu? Pantas saja semua orang sepertinya bersyukur akan kepergianku. Sampai seseorang menenggelamkanku dilaut” setetes air mata tidak dapat lagi ditahan gweboon, hatinya sangat sedih jika memang semua yang dipikirkanya itu benar.

“sudahlah, jangan terlalu kau pikirkan hal itu key. Sekarang kita ajan ke universitasmu. Mungkin ada seorang teman yang akan mengenalimu dan kau akan segera menemukan keluargamu. Tenanglah” bisik jinki sambil mengelus lembut rambut gweboon.

“oh iya, apa aku harus memanggilmu Kim Gweboon mulai sekarang? Kurasa nama itu sangat manis untukmu”

“aku lebih suka ‘Key’”

“oke baiklah, key ~ sekarang istirahatlah” bisik jinki dan membiarkan gweboon menyenderkan kepalanya di pundak hangat jinki.

.

.

.

.

.

Dongwoon menatap ketua pelayan bingung. Dia merasa tidak pernah memiliki teman bernama jonghyun semasa sekolah dulu. Dan kebingungan itu semakin bertambah ketika ketua pelayang dihadapannya itu mengatakanbahwa seseorang yang mengaku temannya itu menanyakan alamat rumah gweboon.

“untuk apa dia menanyakan alamat rumah gweboon” tanyanya pada ketua pelayan dirumahnya itu.

“maaf tuan, dia berkata ingin mengirim karangan bunga bela sungkawa” sahut sang pelayan

“apa kau memberinya?”

“tidak tuan, saya tidak tau alamat rumah kediaman nona gweboon” jawabnya

Jonghyun? Siapa dia? Rasanya tidak ada temannya yang bernama jonghyun. Andai benar dia teman sekolahnya dulu, dia pasti tidak kenal dengan gweboon. Lalu untuk apa dia memberikan karangan bunga? Bukankah itu tidak perlu terlebih ini sudah terlalu lama. Benar-benar aneh.

Dan keanehan itu pun terjawab ketika ia memarkirkan mobilnya di pelataran kampusnya, namja itu hampir tercekik melihat siapa yang sedang duduk di bangku taman kampusnya. Kim Gweboon.

.

.

.

.

.

Matahari bersinar sangat terik siang itu. Taeyon memilih berjalan melewati taman kampus universitas seoul bersama minho di sampingnya. Kim ahjumma, ibu gweboon memintanya untuk mengambil dan mengurus barang dan hal yang berhubungan dengan eonninya itu di kampus ini.

Tak terasa pikirannya melayang kembali pada gweboon. Eonninya itu akan marah-marah jika matahari bersinar terlalu terik seperti srkarang ini. Taeyon menggigit bibirnya menahan sedih, dia benar-benar merindukan gweboon. Merindukan ocehan-ocehan eoninya, merindukan saat mereka tertawa bersama.

Minho merasakan apa yang dirasakan yeojanya itu, semenjak sepeninggalan gweboon memang taeyon sering murung. Mau bagaimanamun minho tau taeyon pasti sangat terpukul akan hal ini. Sebisa mungkin namja tampan itu akan selalu berusaha membuat senyum taeyon kembali. Minho pun makin mengeratkan genggaman tangannya pada tangan mungil yang di gandengnya saat ini. Berusaha member tahu bahwa dirinya akan selalu berada bersamanya.

Mereka terus berjalan bersama sambil melihat-lihat sebagian mahasiswa yang masih bersantai di kursi taman. Menghilangkan rasa lelahkah dengan semua tumpukan tugas yang telah diberikan? Entahlah. Sampai tiba-tiba langkah taeyon berhenti setelah dia mendengar sebuah suara yang sangat dia kenali. Suara yang telah dirindukannya.

“oppa, lebih baik kita kembali saja”

Taeyon menoleh kaget kearah suara itu, wajahnya langsung pucat pasi begitu melihat seorang yeoja yang sedang duduk di kursi taman di temani seorang namja. Yeoja yang selama ini dicarinya. Walaupun penampilannya sudah banyak berubah tapi ia tidak salah melihat bahwa yeoja itu adalah eonninya. Kim Gweboon.

Taeyon pun tidak bisa menahan rasa harunya, yeoja itu pun berlari kearah gweboon dan memeluknya erat membuat gwe dan jinki terkejut.

“gweboon eonnie hiks.. kau masih hidup hiks… syukurlah.. hiks..” ucapnya disela-sela isakan.

Gweboon masih menatap yeoja yang memeluknya itu dengan pandangan bingung. Namja bermata bulat dihadapannya itu juga terlihat kaget melihatnya.

“gweboon, kau selamat?” Tanya minho masih tidak percaya. Manja itu pun menggenggam perat tangan kanan gweboon.

“eonnie, kau tidak apa-apa kan? Katakana padaku, eonnie kemana saja. Aku dan minho sudah mencarimu kemana-mana. Kedua orang tuamu juga sudah mencarimu. Eonnie, kenapa kau diam saja? Kau lupa padaku?” Tanya taeyon panjang lebar sambil melepas pelukannya, memegang lembut kedua pipi gweboon dengan tangan mungilnya. Sangat merasa senang karna doanya telah di dengar oleh tuhan.

“maaf, dia amnesia” sahut jinki

“apa? Amnesia” Tanya minho dan taeyon hanya diam menatap jinki yang menganggukan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan minho.

“aku menemukannya tidak sadarkan diri di tepi pantai dekat karang-karang. Dan saya tidak dapat mengantarnya kembali karna dia menderita amnesia, dia tidak dapat mengingat alamat rumahnya bahkan namanya sendiri pun dia lupa”jelas jinki

Taeyon pun menolehkan pandangannya pada gwebon yang menatapnya bingung.

“maaf sebelumnya, apa kalian teman key. Oh maksudku gweboon” Tanya jinki

“aku choi minho sahabatnya. Dan ini lee taeyon sepupunya”kata minho sambil mengulurkan tamhan pada jinki

“aku lee jinki” sahut jinki sambil menjabat tangan minho.

“eonnie, ayo aku antar kau ke rumah. Kim ahjuma dan ahjushi pasti sangat senang melihatmu selamat” ajak taeyon sambil menarik pelan tangan gweboon agar berdiri dari duduknya.

“benar lebih baik kita bertemu dengan orang tuamu gwe. Dan anda ikut dengan kami jinki-sshi” ucap minho mengajak jinki juga.

Dan beberapa menit kemudian mereka sudah berada didalam mobil minho menuju rumah Gweboon.

.

.

.

.

.

Minho mengendarai mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia ingin cepat sampai dirumah gweboon begitu juga dengan yeoja yang duduk disampingnya. Selama perjalanan taeyon menceritakan semua yang telah terjadi pada diri gweboon.

“aku baru mendapat kabar bahwa eonie menghilang ketika aku memutuskan berlibur. Kim ahjuma mengatakan kau pergi menaiki perahu motor dengan dongwoon. lalu terjadi badai sampai perahu motor yang kalian naiki terbalik dan kau tidak dapat ditemukan. Padahal kim ahjushi sudah menyuruh tim SAR mencarimu tapi kau tetap tidak ditemukan, sampai akhirnya kau dinyatakan sudah meninggal. Tapi aku tidak percaya dan terus mencarimu bersama minho” jelas taeyon

“aku tidak dapat mengingat semuanya, kecuali seorang namja yang mendorongku hingga aku diselimuti oleh kumparan air yang pekat” kata gweboon.

Mendengar itu taeyon hanya dapat membuang nafasnya pelan. Sedikit merasa sedih karna menemukan eonninya dengan keadaan amnesia.

“aku yakin pelan-pelan eonie pasti akan mengingatnya kembali” ucap taeyon sambil tersenyum kearah gweboon.

“Sekarang aku makin curiga padanya” komentar jinki. Dia lalu mulai menceritakan semuanya, tentang dongwoon ynag menyangkal mengenal gweboon. Tentang dongwoon yang datang ke rumahnya pada saat dia tidak ada dirumah, untuk menemui gweboon. Tentang gweboon yang merasa dirinya diikuti oleh seseorang. Dan kecelakaan yang hampir menimpa gadis itu.

“aku pun merasa aneh dengan semua ini, dongwoon pandai berenang mana mungkin dia tidak dapat menyelamatkammu. Terlebih saat aku dan kim ahjuma ke toko perhiasan kami menemukan cincin yang dibuat khusus oleh kim ahjushi ada disana. Penjaga toko mengatakan ada seorang namja yang menjualnya” ucap taeyon.

“memangnya apa hubunganku dengan dongwoon?” Tanya gweboon

“dia kekasihmu” sahut minho

“ya kalian sudah menjalin hubungan selama 6 bulan ketika peristiwa na’as itu terjadi” jelas taeyon

Minho membelokkan dengan cepat memasuki kompleks perumahan elit. Karna terlalu cepat dia tidak bisa mengendalikan laju mobilnya. Buru-buru ia menginjak rem untuk mengurangi kecepatan. Namun wajahnya semakin memucat.

“Astaga!! Remnya blong!” pekik minho panic

“pakai rem tangan!!” seru jinki

Minho pun mengikuti saran jinki, begitu mobilnya sudah berkurang kecepatannya dia membanting stir ke kiri menghindari menabrak pos keamanan.

Taeyon dan gweboon menjerit ketika melihat mobil itu melaju dan menabrak pohon yang berada dekat pos keamanan kompleks.dan benturan pun terjadi.

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

.

.

.

Nah!!!!! Malah kecelakaan lagi???

Tenang next part udah akhir.. jadi bisa ditebak lah bagaimana hahaha (?)

Oia maaf ya kalo ada typo sana sini..

Sekarang tolong tinggalin komennya ya..

Nanti aku doain ketemu bias 🙂

6 respons untuk ‘FF – Loving KEY (JinBoon) ~part 8~

  1. Setelah kecelakan itu gweboon mengingat masalalunya,,

    eh thor emang mobil ada rem tangan.nya ya? -_-”

    aduh kenapa tbc sih…
    Next kakak huahh

    kaka post di grup jinkibum ne.. Biar tau kelanjutan.nya ‘yah sekedar saran’

  2. Wah.. Seru abis ffnya.. Menegangkan.. Semoga jinkiku baik2 saja.#Plak ditampar key
    Lanjuttt donk hehehe..
    Figthing!!

  3. Ketemu juga sma taeyon sma minho, itu rem nya pasti d blongin sama dongwoon biar mereka semua pada meninggal
    Udah tabrakan kecil ini pasti gwiboon inget sama masa lalunya

Tinggalkan komentar